Penjualan eceran di Indonesia tumbuh sebesar 1,9% secara tahunan pada Mei 2025, pulih dari penurunan 0,3% pada April—penurunan tahunan pertama sejak April 2024.
Pemulihan tersebut terutama didorong oleh peningkatan penjualan makanan, minuman, dan tembakau (4,0% vs 1,2% pada April), serta barang-barang budaya dan rekreasi (4,7% vs 3,6%).
Sementara itu, pertumbuhan penjualan melambat untuk suku cadang dan aksesori otomotif (1,6% vs 8,7%) dan bahan bakar (5,3% vs 8,3%).
Selain itu, penjualan turun jauh lebih kecil untuk peralatan rumah tangga (-5,8% vs -10,5%) dan pakaian (-0,3% vs -5,4%).
Sementara itu, peralatan informasi dan komunikasi kembali turun (-27,4% vs -25,1%).
Ke depan, penjualan eceran pada Juni diperkirakan akan tumbuh sebesar 2,0%, terutama didukung oleh peningkatan penjualan bahan bakar, suku cadang dan aksesori otomotif, dan pakaian.
Namun, secara bulanan, penjualan eceran turun 1,3% pada Mei, menyusul penurunan tajam 5,1% pada April.
Kontraksi bulanan yang lebih kecil ini antara lain didukung oleh peningkatan pengeluaran selama beberapa hari libur pada Mei.