Harga properti residensial di Indonesia meningkat sebesar 1,07% secara tahunan pada kuartal pertama tahun 2025, melambat dari kenaikan sebesar 1,39% pada kuartal keempat tahun 2024, dan menandai pertumbuhan paling lemah sejak kuartal ketiga tahun 2021. Hasil terbaru mencerminkan penurunan daya beli dan peningkatan pemutusan hubungan kerja, dengan harga properti melambat untuk semua kategori: rumah kecil (1,39% vs 1,84% di Q4), rumah menengah (1,14% vs 1,31%), dan properti besar (0,96% vs 1,46%). Di antara kota-kota, harga properti terutama melambat di Samarinda (0,18% vs 2,36%), Denpasar (0,90% vs 1,79%), Padang (0,84% vs 1,28%), dan Batam (1,84% vs 2,41%).

Harga Properti Perumahan di Indonesia meningkat 1,46 persen pada September 2024 dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya. Harga Properti Perumahan di Indonesia rata-rata sebesar 3,68 Persen dari tahun 2003 hingga 2024, mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar 13,51 Persen pada kuartal ketiga tahun 2013 dan titik terendah sebesar 0,96 Persen pada kuartal pertama tahun 2021.



Terakhir Sebelum Ini Satuan Referensi
Indeks Harga Properti (Tahunan) 1.07 1.39 Persen Mar 2025
Indeks Perumahan 109.93 109.65 Poin Mar 2025
Harga Properti Residensial 1.07 1.39 Persen Mar 2025



Indonesia - Harga Properti Residensial
Harga Properti Perumahan di Indonesia mengacu pada perubahan tahun ke tahun dalam harga properti perumahan nominal.
Realisasi Sebelum Ini Tertinggi Paling Rendah Tanggal Satuan Frekuensi
1.07 1.39 13.51 0.96 2003 - 2025 Persen Kuartalan
NSA, Nominal