Pertumbuhan tahunan kredit di Indonesia melambat menjadi 9,16% pada Maret 2025, turun dari 10,30% pada bulan sebelumnya.
Ini menandai tingkat pertumbuhan terendah sejak Oktober 2023, di tengah melemahnya daya beli dan menyusutnya kelas menengah.
Pertumbuhan kredit melambat di semua sub-kategori: kredit investasi (13,36% vs 14,62%), kredit konsumsi (9,32% vs 10,31%), dan kredit modal kerja (6,51% vs 7,66%).
Dari perspektif sektoral, pertumbuhan kredit terutama didukung oleh sektor industri, pertambangan, dan jasa sosial, sementara pertumbuhan di sektor konstruksi dan perdagangan tetap terbatas.
Bank sentral memperkirakan pertumbuhan kredit akan cenderung menuju batas bawah dari kisaran target 11–13% pada tahun 2025.