Harga konsumen Indonesia naik sebesar 1,95% yoy pada April 2025, meningkat dari kenaikan 1,03% di Maret.
Ini adalah pembacaan tahunan tertinggi sejak Agustus 2024, didorong oleh peningkatan pengeluaran selama perayaan Idul Fitri.
Meskipun ada peningkatan, inflasi tetap berada dalam kisaran target bank sentral sebesar 1,5% hingga 3,5%.
Harga perumahan pulih tajam (1,60% vs -4,68% di Maret), setelah berakhirnya diskon tarif listrik 50% yang berlaku selama dua bulan pertama tahun 2025.
Harga juga meningkat untuk makanan (2,17% vs 2,07%) dan kesehatan (1,83% vs 1,80%), sementara inflasi moderat untuk akomodasi dan restoran (2,14% vs 2,26%).
Sebaliknya, harga turun untuk transportasi (-0,11% vs 0,83%) dan komunikasi (-0,64% vs -0,24%).
Inflasi inti, yang tidak termasuk harga makanan yang diatur dan bergejolak, naik ke puncak 22 bulan sebesar 2,50%.
Secara bulanan, IHK naik sebesar 1,17%, melambat dari kenaikan 1,65% di Maret, yang merupakan kenaikan bulanan tertajam sejak Desember 2014.