Impor Indonesia naik 5,34% yoy ke puncak tiga bulan sebesar USD 18,92 miliar pada Maret 2025, meningkat dari pertumbuhan 2,30% di Februari dan mencatat kenaikan terkuat sejak Desember.
Namun, hasil terbaru ini tidak mencapai konsensus pasar sebesar 6,6%, di tengah kekhawatiran dampak kenaikan tarif AS.
Impor non-migas tumbuh 7,91% menjadi USD 15,79 miliar, lebih cepat dari kenaikan sebelumnya sebesar 3,47%.
Namun, impor migas turun lebih lanjut (-5,98% vs -3,76%) menjadi USD 3,13 miliar, karena penurunan pembelian minyak mentah (-8,21%) meskipun produk minyak sedikit meningkat (0,73%).
Impor naik dari Tiongkok (38,01%), Jepang (15,78%), Taiwan (9,10%), India (6,68%), dan Uni Eropa (6,02%), terutama dari Jerman (4,84%).
Sebaliknya, pembelian menurun dari AS (-5,95%), Korea Selatan (-28,93%), dan Australia (-11,18%).
Kedatangan dari negara-negara ASEAN menyusut (-7,59%), terutama dari Singapura (-6,68%) dan Thailand (-14,37%).
Selama tiga bulan pertama tahun 2025, impor bertambah 1,47% menjadi USD 55,70 miliar.