Impor ke Indonesia meningkat sebesar 2,30% secara tahunan menjadi USD 18,86 miliar pada Februari 2025, melebihi konsensus pasar sebesar 0,6% dan pulih dari penurunan yang direvisi sedikit sebesar 2,73% pada bulan sebelumnya.
Kenaikan ini mencerminkan penguatan permintaan domestik dalam persiapan untuk bulan puasa Ramadan.
Impor non-migas meningkat 3,47% yoy menjadi USD 15,99 miliar, berbalik dari penurunan sebelumnya sebesar 1,76%.
Pada saat yang sama, impor migas menyusut lebih lambat (-3,76% vs -7,99%) menjadi USD 2,87 miliar, di tengah penurunan pembelian minyak mentah (-2,21%) dan produk minyak (-4,38%).
Impor meningkat dari Tiongkok (2,17%), Jepang (7,95%), AS (17,55%), Korea Selatan (0,96%), Australia (30,29%), India (1,06%), dan Uni Eropa (7,83%), terutama dari Jerman (29,14%).
Sebaliknya, pembelian dari Taiwan turun sebesar 3,14%.
Kedatangan dari negara-negara ASEAN juga menyusut (-19,49%), terutama dari Singapura (-0,41%) dan Thailand (-12,44%).
Pada tahun 2024, impor naik 5,31% dari tahun sebelumnya menjadi USD 233,66 miliar.