Harga properti residensial di Indonesia naik sebesar 0,90% year-on-year pada Q2 2025, melambat dari kenaikan 1,07% pada Q1 dan menandai pertumbuhan paling lembut sejak seri data dimulai pada tahun 2003.
Angka terbaru mencerminkan penurunan daya beli dan peningkatan pemutusan hubungan kerja, yang berkontribusi pada moderasi secara keseluruhan dalam harga properti.
Pertumbuhan harga melambat untuk rumah kecil (1,04% vs 1,39% di Q1) dan properti besar (0,70% vs 0,97%), sementara harga rumah berukuran sedang mempercepat (1,25% vs 1,14%).
Di antara 18 kota yang termasuk dalam survei, 14 melaporkan pertumbuhan harga yang lebih lambat, dengan perlambatan terbesar terlihat di Pekanbaru (1,67% vs 2,69%) dan Surabaya (0,44% vs 1,05%).