Pertumbuhan PDB Indonesia Q1 Terlemah dalam 3,5 Tahun

2025-05-05 04:15 Chusnul Chotimah Waktu baca 1 menit

Ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,87% yoy pada Q1 tahun 2025, sedikit di bawah ekspektasi 4,91% dan turun dari ekspansi 5,02% pada kuartal sebelumnya.

Ini adalah laju pertumbuhan paling lambat sejak Q3 tahun 2021, dipengaruhi oleh penurunan belanja pemerintah (-1,38% vs 4,17% pada Q4) karena anggaran yang lebih ketat, di samping kenaikan yang lebih lembut dalam konsumsi swasta (4,89% vs 4,98%) dan investasi tetap (2,12% vs 5,03%).

Di sisi eksternal, pertumbuhan ekspor melambat (6,78% dari 7,63%), mencerminkan permintaan global yang lesu.

Pertumbuhan impor juga melambat tajam menjadi 3,96% dari 10,36%, di tengah melemahnya daya beli domestik.

Dari sisi produksi, output melambat untuk manufaktur (4,55% vs 4,89%), perdagangan grosir dan eceran (5,03% vs 5,19%), dan real estat (2,94% vs 2,97%), sementara mengalami kontraksi untuk pertambangan (-1,23% vs 3,95%).

Untuk tahun 2025, pemerintah mempertahankan target pertumbuhan PDB sebesar 5,2%.

Namun, Menteri Keuangan Indonesia baru-baru ini mengatakan bahwa tarif baru AS dapat mengurangi pertumbuhan PDB sebesar 0,3 hingga 0,5 poin persentase.

Berita Terkait