Penanaman Modal Asing (PMA) ke Indonesia, tidak termasuk investasi di sektor keuangan dan minyak & gas, turun sebesar 6,95% year-on-year menjadi titik terendah enam kuartal sebesar Rp 202,2 triliun (USD 12,3 miliar) pada kuartal kedua tahun 2025, berkebalikan dari kenaikan sebesar 12,7% pada kuartal sebelumnya.
Ini menandai penurunan pertama dalam investasi langsung asing sejak Q3 2021 dan penurunan terbesar dalam lima tahun, di tengah ketidakpastian seputar kebijakan tarif AS dan melemahnya daya beli domestik.
Beberapa penerima FDI terbesar dalam periode April-Juni adalah industri logam dasar, pertambangan, jasa, transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi.
Singapura tetap menjadi sumber FDI terbesar (USD 4,2 miliar), diikuti oleh Hong Kong (USD 2,3 miliar) dan Tiongkok (USD 1,8 miliar).
Sementara itu, total investasi langsung, termasuk sumber domestik, mencapai Rp 477,7 triliun, naik 11,5% year-on-year, menciptakan lebih dari 665.764 lapangan kerja.