Investasi langsung asing (FDI) ke Indonesia, tidak termasuk investasi di sektor keuangan dan minyak & gas, tumbuh sebesar 12,7% secara tahunan menjadi IDR 230,4 triliun ($13,67 miliar) pada kuartal pertama 2025, melambat tajam dari lonjakan 33,3% pada periode tiga bulan sebelumnya.
Ini menandai pertumbuhan terlemah dalam investasi langsung asing sejak Q4 2023, terutama didukung oleh industri logam dasar, transportasi, dan pertambangan.
Indonesia telah melihat meningkatnya minat investor asing di industri pertambangan dan peleburan logam setelah melarang ekspor bijih nikel pada tahun 2020 sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menarik investor dalam rantai pasokan kendaraan listrik.
Singapura tetap menjadi sumber FDI terbesar ($4,6 miliar), diikuti oleh Hong Kong ($2,2 miliar) dan China ($1,8 miliar).
Sementara itu, total investasi langsung, termasuk sumber domestik, mencapai IDR 465,2 triliun, naik 15,9% yoy, menciptakan lebih dari 594,1 ribu lapangan kerja.