Defisit Transaksi Berjalan Indonesia Turun di KW 1

2025-05-22 03:14 Chusnul Chotimah Waktu baca 1 menit

Defisit transaksi berjalan Indonesia turun menjadi USD 0,17 miliar pada KW1-2025 dari USD 2,44 miliar pada KWI-2024.

Ini menandai defisit kedelapan berturut-turut selama delapan kuartal, tetapi merupakan defisit terkecil dalam periode tersebut, hanya 0,1% dari PDB.

Defisit pendapatan primer naik tipis menjadi USD 9,37 miliar dari USD 8,84 miliar setahun sebelumnya, sementara defisit neraca jasa melebar menjadi USD 5,44 miliar dari USD 4,19 miliar.

Sementara itu, surplus perdagangan melonjak menjadi USD 13,06 miliar, dibandingkan dengan USD 9,29 miliar setahun sebelumnya, dan surplus pendapatan sekunder naik menjadi USD 1,57 miliar dari USD 1,30 miliar.

Tahun lalu, defisit transaksi berjalan melonjak menjadi USD 8,47 miliar (0,6% dari PDB), naik dari USD 2,04 miliar pada tahun 2023 (0,1% dari PDB), didorong oleh penurunan surplus perdagangan di tengah permintaan asing yang menurun, sementara permintaan domestik tetap kuat.

Namun, angka tersebut tetap berada dalam kisaran target bank sentral yaitu 0,1% hingga 0,9%.

Berita Terkait