Defisit Transaksi Berjalan Indonesia Melebar Tajam pada 2024

2025-02-20 03:28 Chusnul Chotimah Waktu baca 1 menit

Defisit transaksi berjalan Indonesia menurun menjadi USD 1,15 miliar pada Q4 2024, turun dari USD 1,38 miliar pada Q4 2023.

Ini menandai kuartal ke-7 berturut-turut defisit, tetapi merupakan kesenjangan terkecil dalam rangkaian ini, mewakili 0,3% dari PDB negara.

Defisit pendapatan primer sedikit menurun menjadi USD 9,01 miliar dari USD 9,26 miliar setahun lalu, sementara defisit neraca jasa melebar menjadi USD 5,19 miliar dari USD 4,77 miliar.

Sementara itu, surplus perdagangan tetap hampir tidak berubah pada USD 11,34 miliar, dibandingkan dengan USD 11,39 miliar setahun sebelumnya, sementara surplus pendapatan sekunder naik menjadi USD 1,72 miliar dari sebelumnya USD 1,25 miliar.

Untuk keseluruhan tahun 2024, defisit transaksi berjalan melebar tajam menjadi USD 8,86 miliar (0,6% dari PDB) dari USD 2,04 miliar (0,1% dari PDB) pada 2023, karena penurunan surplus perdagangan di tengah permintaan luar negeri yang lesu, sementara permintaan domestik tetap kuat.

Namun, angka tersebut tetap dalam kisaran proyeksi bank sentral sebesar 0,1% hingga 0,9%.

Berita Terkait