Surplus perdagangan Indonesia menyempit menjadi USD 2,24 miliar pada Desember 2024 dari USD 3,29 miliar pada bulan yang sama setahun sebelumnya, lebih rendah dari perkiraan pasar untuk kenaikan USD 3,79 miliar dan menandai jumlah terkecil sejak Februari.
Penurunan signifikan ini sebagian besar disebabkan oleh lonjakan impor pada akhir tahun.
Pembelian melonjak 11,07% dari tahun sebelumnya, dengan mudah melampaui perkiraan 4,84% dan meningkat tajam dari kenaikan 0,01% yang moderat pada November.
Sementara itu, pengiriman tumbuh 4,78% yoy, menandai bulan kesembilan berturut-turut mengalami pertumbuhan tetapi laju terlemah dalam enam bulan, tidak memenuhi ekspektasi 7,38% dan turun tajam dari revisi marjinal kenaikan 9,10% pada November.
Sepanjang tahun penuh, neraca perdagangan mencatat surplus USD 31,04 miliar, turun dari USD 36,89 miliar pada 2023, karena ekspor meningkat 2,29% dan impor naik lebih tajam sebesar 5,31%.