Otoritas Moneter Singapura (MAS) mempertahankan kebijakan moneternya pada Rabu menyusul pelonggaran pada dua pertemuan sebelumnya. Level nominal efektif Singapur dolar tetap dipertahankan dengan tidak ada perubahan pada rentang pergerakannya seiring tumbuhnya risiko yang berasal dari pemerlakuan tarif oleh Amerika Serikat. Bank sentral menyatakan berada dalam posisi yang pas untuk merespon segala risiko terkait stabilitas Harga dalam jangka menengah. Terkait aktivitas ekonomi, PDB Singapura kemungkinan mengalami perlambatan pada paruh kedua 2025 menyusul kinerja yang solid pada periode sebelumnya. Sejumlah sector yang terkait perdagangan kemungkinan bakal engalami perlambatan kendati kegiatan konstruksi dan sebagian jasa keuangan mendapat dukungan dari kenaikan investasi di sector infrastruktur serta kondisi keuangan yang lebih kondusif. Meski demikian, prospek pertumbuhan tetap tidak jelas, utamanya menjelang 2026. Adapun tingkat inflasi diharapkan tetap terkendali dalam jangka pendek. Inflasi inti MAS diperkirakan sedikit naik di akhir tahun ini. Sementara itu inflasi inti dan tahunan diperkirakan berada i level 0.5 hingga 1.5%.

Tingkat suku bunga acuan di Singapura terakhir tercatat sebesar 1,78 persen. Suku Bunga di Singapura rata-rata 1,25 persen dari tahun 1988 hingga 2025, mencapai tertinggi sepanjang masa 20 persen pada Januari 1990 dan terendah sepanjang masa -0,75 persen pada Oktober 1993.

Tingkat suku bunga acuan di Singapura terakhir tercatat sebesar 1,78 persen. Suku Bunga di Singapura diperkirakan akan mencapai 1,50 persen pada akhir kuartal ini, menurut model makro global Trading Economics dan ekspektasi analis. Secara jangka panjang, Rata-Rata Tingkat Overnite Singapura (SORA) diproyeksikan akan cenderung sekitar 1,00 persen pada tahun 2026 dan 1,50 persen pada tahun 2027, menurut model ekonometri kami.



Kalender GMT Referensi Realisasi Sebelum Ini Kesepakatan
2025-10-14 12:00 AM
Pernyataan Kebijakan Moneter


Terakhir Sebelum Ini Satuan Referensi
Neraca Bank 3631988.40 3609192.70 Sgd - Juta Jun 2025
Neraca Bank Sentral 795040.30 779213.20 Sgd - Juta Jun 2025
Cadangan Devisa 515800.00 518077.50 Sgd - Juta Jun 2025
Overnight Rate Average (SORA) 1.75 1.82 Persen Aug 2025
Bank Pinjaman 853335.70 844573.20 Sgd - Juta Jun 2025
Uang Beredar M0 64422.70 64390.50 Sgd - Juta Jun 2025
Uang Beredar M1 296397.30 294585.00 Sgd - Juta Jun 2025
Uang Beredar M2 857881.40 856167.10 Sgd - Juta Jun 2025
Uang Beredar M3 873047.40 871362.00 Sgd - Juta Jun 2025

Rata-rata Tingkat Suku Bunga Semalam Singapura (SORA)
Otoritas Moneter Singapura tidak mengendalikan sistem moneter dengan memantau tingkat suku bunga. Sebagai gantinya, ia mengelola nilai tukar dolar Singapura (SGD) terhadap keranjang mata uang yang ditimbang berdasarkan perdagangan mitra dan pesaing utama Singapura. Tingkat Rata-rata Suku Bunga Tertimbang secara Volume atau SORA Singapura adalah tingkat rata-rata transaksi pinjaman di pasar tunai SGD antarbank tanpa jaminan semalam di Singapura antara pukul 8.00 pagi dan 6.15 sore.
Realisasi Sebelum Ini Tertinggi Paling Rendah Tanggal Satuan Frekuensi
1.75 1.82 20.00 -0.75 1988 - 2025 Persen Harian

Berita
Singapura Tahan Kebijakan Moneter di Tengah Perlambatan Pertumbuhan dan Risiko Tarif
Otoritas Moneter Singapura (MAS) mempertahankan kebijakan moneternya pada Rabu menyusul pelonggaran pada dua pertemuan sebelumnya. Level nominal efektif Singapur dolar tetap dipertahankan dengan tidak ada perubahan pada rentang pergerakannya seiring tumbuhnya risiko yang berasal dari pemerlakuan tarif oleh Amerika Serikat. Bank sentral menyatakan berada dalam posisi yang pas untuk merespon segala risiko terkait stabilitas Harga dalam jangka menengah. Terkait aktivitas ekonomi, PDB Singapura kemungkinan mengalami perlambatan pada paruh kedua 2025 menyusul kinerja yang solid pada periode sebelumnya. Sejumlah sector yang terkait perdagangan kemungkinan bakal engalami perlambatan kendati kegiatan konstruksi dan sebagian jasa keuangan mendapat dukungan dari kenaikan investasi di sector infrastruktur serta kondisi keuangan yang lebih kondusif. Meski demikian, prospek pertumbuhan tetap tidak jelas, utamanya menjelang 2026. Adapun tingkat inflasi diharapkan tetap terkendali dalam jangka pendek. Inflasi inti MAS diperkirakan sedikit naik di akhir tahun ini. Sementara itu inflasi inti dan tahunan diperkirakan berada i level 0.5 hingga 1.5%.
2025-07-30
Singapura Melonggarkan Kebijakan Moneter untuk Kedua Kalinya
Otoritas Moneter Singapura (MAS) melonggarkan kebijakan moneternya lagi, setelah langkah serupa pada bulan Januari—yang pertama sejak 2020—di tengah pertumbuhan PDB Q1 yang lebih lemah dari perkiraan sebesar 3,8% dan prospek ekonomi global yang memburuk. Bank sentral mengatakan pada hari Senin bahwa mereka akan mempertahankan apresiasi yang moderat dan bertahap dari pita nilai tukar efektif nominal dolar Singapura (S$NEER) tetapi dengan tingkat yang sedikit dikurangi. Lebar dan pusat pita tetap tidak berubah. “Di tengah melemahnya prospek eksternal, kesenjangan output Singapura akan menjadi negatif,” catat bank sentral, menambahkan bahwa tekanan biaya akan tetap rendah dan “Inflasi Inti MAS diperkirakan akan tetap jauh di bawah 2%.” Mereka juga mengatakan, “Risiko terhadap inflasi cenderung ke arah penurunan.” MAS menurunkan perkiraan inflasi inti 2025 menjadi 0,5%-1,5% dari sebelumnya 1,0%-2,0% dan memangkas perkiraan inflasi utama menjadi 0,5%-1,5%, dari 1,5%-2,5%.
2025-04-14
Singapura Melonggarkan Kebijakan Moneter untuk Pertama Kali Sejak 2020
Otoritas Moneter Singapura (MAS) melonggarkan kebijakan moneternya pada Januari 2025, langkah pertama sejak 2020 di tengah penurunan inflasi inti yang lebih cepat dari perkiraan dan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi domestik seiring meningkatnya hambatan dari kebijakan perdagangan global. Bank sentral tersebut mengatakan akan sedikit mengurangi kemiringan pita kebijakan tingkat tukar efektif nominal SGD (S$NEER), tanpa perubahan pada lebar atau tingkat pusatnya. Inflasi inti di perekonomian kota tersebut turun menjadi 1,9% yoy pada Q4 dari sebelumnya 2,7%. Angka tersebut diperkirakan rata-rata 1,0–2,0% pada 2025, lebih rendah dari perkiraan bulan Oktober sebesar 1,5–2,5%. Sementara itu, inflasi utama dapat mencapai antara 1,5%–2,5% pada 2025, dibandingkan dengan 2,4% pada 2024. Mengenai PDB, pertumbuhan diproyeksikan sekitar 1%-3% pada 2025, kurang dari 4% pada 2024, dengan tingkat output mendekati potensi untuk 2025. ""Dampak perubahan kebijakan perdagangan global dapat membebani sektor manufaktur dan jasa terkait perdagangan,"" kata MAS dalam sebuah pernyataan.
2025-01-24