Surplus neraca berjalan Singapura melebar menjadi SGD 34,61 miliar pada kuartal pertama 2025 dari SGD 33,52 miliar pada periode yang sama tahun 2024, menandai surplus neraca berjalan terbesar sejak kuartal kedua 2022.
Surplus neraca jasa meningkat menjadi SGD 15,48 miliar dari SGD 14,51 miliar, terutama karena peningkatan layanan transportasi dan pengangkutan.
Selain itu, defisit pendapatan primer menurun menjadi SGD 23,10 miliar pada Q1 dari SGD 24,07 miliar pada Q1 2024, dan kesenjangan pendapatan sekunder berkurang menjadi SGD 2,61 miliar dari SGD 2,66 miliar.
Sementara itu, surplus neraca barang menyempit menjadi SGD 44,84 miliar dari SGD 45,75 miliar pada Q1 2024, di tengah lonjakan impor.
Tahun lalu, negara ini mencatat surplus neraca berjalan sebesar SGD 128,30 miliar.