PDB Tiongkok tumbuh 1,1% secara musiman disesuaikan pada kuartal kedua 2025, lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 0,9% namun sedikit melambat dari ekspansi 1,2% pada kuartal pertama.
Laju yang lebih tinggi dari ekspektasi itu mencerminkan efek positif dari serangkaian kebijakan Beijing yang bertujuan mendukung perekonomian yang terkena dampak pemberlakuan tarif, di antaranya langkah pemangkasan suku bunga dan injeksi likuiditas ke pasar.
Pada Mei, Tiongkok dan Amerika Serikat menyepakati jeda tarif, saling mengurangi sebagian besar tarif.
Keduanya meraih kerangka kesepakatan dalam pertemuan di London pada Juni, yang mencakup upaya Beijing mempercepat persetujuan ekspor logam tanah jarang dan langkah Washington melonggarkan pembatasan akses teknologi canggih dan visa pelajar bagi warga Tiongkok.
Namun, seiring mendekatnya tenggat tarif 12 Agustus, Tiongkok berada di bawah tekanan untuk meraih kesepakatan permanen dengan Amerika.