Tiongkok merilis pedoman baru pada Rabu untuk mendongkrak konsumsi dengan mengoptimalkan beragam perangkat di sektor keuangan. Langkah ini bertujuan membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan individu, dan merangsang aktivitas perekonomian. Dibuat secara bersama oleh enam lembaga pemerintah dan diterbitkan oleh bank sentral, rencana tersebut mengusung dukungan bagi perusahaan di sektor konsumen yang memenuhi syarat untuk menggelar IPO, obligasi, maupun cara-cara lain yang tersedia. Institusi keuangan diharapkan meningkatkan layanan mereka di samping juga melakukan inovasi produk terkait kredit serta mengelola risiko secara efektif guna memenuhi kebutuhan pembiayaan konsumen. Bank sentral berjanji untuk "membimbing institusi keuangan" dalam memperkuat layanan, baik dari sisi pasokan maupun permintaan, serta menggunakan mekanisme seperti giro wajib, penawaran ulang kredit berikut diskonto, dan operasi pasar terbuka. Kesemuanya itu untuk memastikan ketersediaan likuiditas serta menurunkan ongkos pembiayaan. Pedoman baru tersebut juga mendorong peluncuran ETF yang berfokus pada konsumen dan juga mendukung REIT terkait proyek infrastruktur yang layak. Membuka lapangan kerja dan mengupayakan kenaikan upah juga termasuk dalam rencana keuangan tersebut seiring upaya pemerintha untuk memperbaiki kepercayaan konsumen.

PDB (Produk Domestik Bruto) di China tumbuh 5,40 persen pada kuartal keempat tahun 2024 dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya. Tingkat Pertumbuhan GDP Tahunan di China rata-rata sebesar 8,81 persen dari tahun 1989 hingga 2024, mencapai level tertinggi sepanjang masa sebesar 18,90 persen pada kuartal pertama 2021 dan level terendah sebesar -6,80 persen pada kuartal pertama 2020.

PDB (Produk Domestik Bruto) di China tumbuh 5,40 persen pada kuartal keempat tahun 2024 dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya. Tingkat Pertumbuhan GDP Tahunan di China diperkirakan akan mencapai 5,20 persen pada akhir kuartal ini, menurut model makro global Trading Economics dan ekspektasi analis. Secara jangka panjang, Tingkat Pertumbuhan GDP Tahunan China diproyeksikan akan cenderung sekitar 4,70 persen pada tahun 2026 dan 4,50 persen pada tahun 2027, menurut model ekonometri kami.



Kalender GMT Referensi Realisasi Sebelum Ini Kesepakatan
2025-01-17 02:00 AM
Tingkat Pertumbuhan PDB (Tahunan)
Q4 5.4% 4.6% 5%
2025-04-16 02:00 AM
Tingkat Pertumbuhan PDB (Tahunan)
Q1 5.4% 5.4% 5.1%
2025-07-15 02:00 AM
Tingkat Pertumbuhan PDB (Tahunan)
Q2 5.4%


Terakhir Sebelum Ini Satuan Referensi
Pertumbuhan PDB Setahun Penuh 5.00 5.40 Persen Dec 2024
Tingkat Pertumbuhan PDB (Tahunan) 5.40 5.40 Persen Mar 2025
PDB Atas Dasar Harga Konstan 306612.20 1282320.80 Cny - Seratus - Juta Mar 2025
PDB Sektor Pertanian 11712.80 91413.90 Cny - Seratus - Juta Mar 2025
PDB dari Konstruksi 14429.90 89949.30 Cny - Seratus - Juta Mar 2025
PDB dari Manufaktur 98344.50 405442.10 Cny - Seratus - Juta Mar 2025
PDB dari Jasa 195142.30 765582.50 Cny - Seratus - Juta Mar 2025
PDB Sektor Transportasi 13892.50 59232.20 Cny - Seratus - Juta Mar 2025
Pertumbuhan PDB (q-to-q) 1.20 1.60 Persen Mar 2025
Pembentukan Modal Tetap Bruto 537875.60 523590.30 Cny - Seratus - Juta Dec 2024
Gross National Income 1339672.00 1283680.30 Cny - Seratus - Juta Dec 2024

Tiongkok - Pertumbuhan PDB (y-on-y)
Di Tiongkok, Produk Domestik Bruto dibagi menjadi tiga sektor: Primer, Sekunder, dan Tersier. Industri Primer mencakup Pertanian, Kehutanan, Peternakan, dan Perikanan dan menyumbang sekitar 9 persen dari GDP. Sektor Sekunder, yang mencakup Industri (40 persen dari GDP) dan Konstruksi (9 persen dari GDP), adalah yang paling penting. Sementara sektor Tersier menyumbang 44 persen sisanya dari total output dan terdiri dari Perdagangan Grosir dan Eceran; Transportasi, Penyimpanan, dan Pos; Intermediasi Keuangan; Real Estate; Layanan Hotel dan Katering dan Lain-lain.
Realisasi Sebelum Ini Tertinggi Paling Rendah Tanggal Satuan Frekuensi
5.40 5.40 18.90 -6.80 1989 - 2025 Persen Kuartalan

Berita
Tiongkok Luncurkan Kebijakan untuk Dongkrak Konsumsi dan Upah
Tiongkok merilis pedoman baru pada Rabu untuk mendongkrak konsumsi dengan mengoptimalkan beragam perangkat di sektor keuangan. Langkah ini bertujuan membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan individu, dan merangsang aktivitas perekonomian. Dibuat secara bersama oleh enam lembaga pemerintah dan diterbitkan oleh bank sentral, rencana tersebut mengusung dukungan bagi perusahaan di sektor konsumen yang memenuhi syarat untuk menggelar IPO, obligasi, maupun cara-cara lain yang tersedia. Institusi keuangan diharapkan meningkatkan layanan mereka di samping juga melakukan inovasi produk terkait kredit serta mengelola risiko secara efektif guna memenuhi kebutuhan pembiayaan konsumen. Bank sentral berjanji untuk "membimbing institusi keuangan" dalam memperkuat layanan, baik dari sisi pasokan maupun permintaan, serta menggunakan mekanisme seperti giro wajib, penawaran ulang kredit berikut diskonto, dan operasi pasar terbuka. Kesemuanya itu untuk memastikan ketersediaan likuiditas serta menurunkan ongkos pembiayaan. Pedoman baru tersebut juga mendorong peluncuran ETF yang berfokus pada konsumen dan juga mendukung REIT terkait proyek infrastruktur yang layak. Membuka lapangan kerja dan mengupayakan kenaikan upah juga termasuk dalam rencana keuangan tersebut seiring upaya pemerintha untuk memperbaiki kepercayaan konsumen.
2025-06-25
Tiongkok Secara Bertahap Salurkan Subsidi untuk Dukung Konsumsi
Tiongkok akan mengatur peluncuran subsidi perdagangan barang konsumen yang tersisa guna memastikan stabilitas perekonomian dan menghindari kekurangan pendanaan lokal, demikian menurut media pemerintah Securities Times pada Rabu. Dari total CNY 300 miliar ($41,8 miliar) yang dialokasikan untuk stimulus, sekitar CNY 162 miliar telah didistribusikan kepada daerah. Program ini, yang memberikan insentif kepada masyarakat untuk mengganti peralatan rumah tangga, elektronik, dan kendaraan lama, telah mendorong lonjakan tajam dalam penjualan ritel. Ini merupakan langkah strategis Beijing untuk meningkatkan konsumsi dalam negeri. Namun, cepatnya program ini—terutama di sektor otomotif—telah membebani anggaran regional. Setidaknya enam kota, termasuk di sejumlah pusat manufaktur utama, menangguhkan subsidi kendaraan di tengah kekhawatiran atas pengelolaan yang buruk dan kekhawatiran akan habisnya sunsidi dimaksud. Situasi ini menggarisbawahi kesulitan terkait upaya perluasan stimulus jangka pendek di seantero negeri. Pemangku kebijakan kini berusaha memperketat pengawasan terkait penyaluran subsidi guna mencegah penyalahgunaan dan memastikan pengaruh positifnya dalam jangka panjang.
2025-06-19
Pertumbuhan PDB Q1 China Melebihi Perkiraan, Prospek Suram
Ekonomi China tumbuh 5,4% secara tahunan pada Q1 2025, mempertahankan laju yang sama seperti di Q4 dan melebihi ekspektasi pasar sebesar 5,1%. Ini tetap menjadi tingkat pertumbuhan tahunan terkuat dalam 1-1/2 tahun di tengah stimulus yang terus berlanjut dari Beijing. Pembacaan PDB terbaru juga didorong oleh aktivitas Maret yang kuat: output industri naik pada laju tercepat sejak Juni 2021, penjualan ritel mencatat kenaikan terbesar dalam lebih dari setahun, dan tingkat pengangguran yang disurvei menurun dari titik tertinggi dua tahun. Investasi aset tetap juga sedikit melampaui ekspektasi pada kuartal pertama. Di bidang perdagangan, ekspor mencatat pertumbuhan terkuat sejak Oktober karena perusahaan mempercepat pengiriman menjelang tarif yang akan datang, sementara penurunan impor menyempit. Biro statistik mengatakan ekonomi China "memulai dengan baik dan stabil" dan menyoroti peran inovasi yang semakin meningkat. Namun, ketegangan perdagangan yang meningkat dengan AS dengan cepat menggelapkan prospek, meningkatkan tekanan pada Beijing untuk meluncurkan langkah-langkah dukungan tambahan.
2025-04-16