Tiongkok akan mengatur peluncuran subsidi perdagangan barang konsumen yang tersisa guna memastikan stabilitas perekonomian dan menghindari kekurangan pendanaan lokal, demikian menurut media pemerintah Securities Times pada Rabu.
Dari total CNY 300 miliar ($41,8 miliar) yang dialokasikan untuk stimulus, sekitar CNY 162 miliar telah didistribusikan kepada daerah.
Program ini, yang memberikan insentif kepada masyarakat untuk mengganti peralatan rumah tangga, elektronik, dan kendaraan lama, telah mendorong lonjakan tajam dalam penjualan ritel.
Ini merupakan langkah strategis Beijing untuk meningkatkan konsumsi dalam negeri.
Namun, cepatnya program ini—terutama di sektor otomotif—telah membebani anggaran regional.
Setidaknya enam kota, termasuk di sejumlah pusat manufaktur utama, menangguhkan subsidi kendaraan di tengah kekhawatiran atas pengelolaan yang buruk dan kekhawatiran akan habisnya sunsidi dimaksud.
Situasi ini menggarisbawahi kesulitan terkait upaya perluasan stimulus jangka pendek di seantero negeri.
Pemangku kebijakan kini berusaha memperketat pengawasan terkait penyaluran subsidi guna mencegah penyalahgunaan dan memastikan pengaruh positifnya dalam jangka panjang.