Harga produsen di Sri Lanka turun sebesar 1,1% secara tahunan pada April 2025, menyusul penurunan sebesar 2,9% yang direvisi pada bulan sebelumnya.
Ini menandai bulan ketujuh berturut-turut terjadinya deflasi, meskipun dengan laju yang paling lembut dalam enam bulan, karena penurunan harga melandai baik untuk manufaktur (-1,0% vs -3,2%) maupun sektor utilitas (-42,0% vs -46,3%), sementara harga meningkat untuk pertanian (17,1% vs 8,5%).
Secara bulanan, harga produsen naik sebesar 0,4% pada April, menyusul penurunan sebesar 0,2% pada Maret.