Harga produsen di Sri Lanka turun sebesar 3,6% secara tahunan pada Maret 2025, menandai penurunan selama enam bulan berturut-turut, setelah penurunan 4,6% pada bulan sebelumnya.
Penurunan ini terutama didorong oleh deflasi tajam di sektor utilitas (-26,5%) dan manufaktur (-3,4%).
Sebaliknya, harga produsen pertanian naik sebesar 1,6%.
Secara bulanan, harga produsen meningkat sebesar 0,2%, sama dengan tingkat yang tercatat pada Februari.