PMI Manufaktur Sri Lanka melonjak menjadi 55,5 pada Mei 2025 dari 40,1 pada bulan sebelumnya, menandakan ekspansi yang kuat dalam aktivitas manufaktur setelah perlambatan musiman.
Sub-indeks kunci melonjak tajam, termasuk pesanan baru (56,5 vs 36,5 pada April), produksi (55,5 vs 30), ketenagakerjaan (56 vs 44,9), dan stok pembelian (50 vs 41).
Waktu pengiriman pemasok (56,7 vs 57) tetap diperpanjang namun sedikit mereda.
Meskipun prospek industri positif untuk kuartal mendatang, kekhawatiran masih ada terkait kenaikan tarif listrik dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah.