Produksi mobil di Inggris turun 32,8% year-on-year pada Mei 2025 menjadi 49.810 unit, terdampak gangguan pabrik dan tarif baru AS.
Tanpa tahun yang terdampak pandemi 2020, ini menandai produksi Mei terendah sejak 1949.
Ekspor ke dua pasar terbesar Inggris turun tajam, dengan pengiriman ke UE turun 22,5% dan ke AS merosot 55,4%.
Penurunan ini menyusul keputusan Presiden Donald Trump pada Maret untuk memberlakukan tarif 25% pada mobil dan suku cadang impor, mengganggu rantai pasok global dan meningkatkan biaya.
Langkah ini membuat beberapa produsen mobil mempertimbangkan untuk memindahkan produksi ke AS.
Namun, kesepakatan perdagangan terbaru antara Inggris dan AS, disahkan dalam KTT G7 di Kanada bulan ini, memberikan sedikit kelegaan.
Dalam kesepakatan tersebut, hingga 100.000 kendaraan buatan Inggris dapat masuk ke AS setiap tahun dengan tarif 10% yang lebih rendah—lebih rendah dari tarif standar 25% yang diterapkan pada negara lain.