Bank Sentral Malaysia mempertahankan suku bunga kebijakannya pada tingkat 3% untuk pertemuan kesembilan berturut-turut pada Oktober 2024, sejalan dengan ekspektasi pasar.
Dewan tetap mendukung perekonomian dan konsisten dengan penilaian saat ini terhadap prospek inflasi dan pertumbuhan.
Di Malaysia, indikator terbaru mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, terutama didorong oleh belanja domestik yang tangguh dan aktivitas ekspor yang kuat.
Namun, prospek pertumbuhan menghadapi potensi risiko, terutama dari permintaan eksternal yang lebih lemah dari yang diharapkan dan fluktuasi produksi komoditas.
Sementara itu, inflasi inti dan umum tetap rendah, dengan rata-rata 1,8% sepanjang tahun ini.
Melihat ke depan hingga tahun 2025, inflasi diperkirakan akan tetap terkendali karena penurunan biaya global dan tidak adanya tekanan permintaan domestik yang signifikan.
Namun demikian, prospek inflasi dapat bervariasi tergantung pada spesifikasi kebijakan domestik yang akan datang.