Malaysia akan mengurangi atau menghapus bea masuk pada sekitar 98% barang Amerika Serikat sebagai bagian dari upaya untuk menurunkan tarif bilateral, Menteri Perdagangan Tengku Zafrul Aziz mengatakan kepada Parlemen pada hari Senin.
Hal ini menyusul AS yang mengurangi tarif pada ekspor Malaysia menjadi 19% dari 25%.
Sementara itu, Malaysia akan membebaskan produk pertanian AS tertentu seperti buah-buahan dan makanan laut, tetapi akan tetap mempertahankan bea cukai.
Negara tersebut juga menolak untuk sepenuhnya membuka sektor strategis seperti industri otomotif.
Zafrul mencatat bahwa sementara ekspor semikonduktor Malaysia saat ini terbebas dari tarif AS, mereka sedang ditinjau ulang di bawah Bagian 232, dan tarif baru tetap menjadi risiko.
Untuk membantu menyempitkan defisit perdagangan, Malaysia berkomitmen untuk pembelian besar-besaran dari AS, termasuk USD 19 miliar dalam pesawat Boeing, USD 150 miliar dalam barang terkait teknologi selama lima tahun, dan USD 70 miliar dalam investasi AS selama satu dekade.
Kesepakatan lain meliputi LNG, peralatan telekomunikasi, dan impor batu bara.
Pernyataan bersama akan segera dirilis.