Surplus perdagangan Malaysia turun tajam ke level MYR 8,6 miliar pada Juni 2025, jauh lebih rendah dari surplus MYR 14,3 miliar pada bulan yang sama tahun lalu dan di bawah perkiraan pasar sebesar MYR 10,4 miliar.
Hal ini disebabkan oleh penurunan ekspor yang terjadi di tengah kenaikan impor.
Ekspor turun 3,5% dari tahun lalu ke level terendahnya dalam empat bulan dengan nilai MYR 121,7 miliar.
Ini merupakan penurunan dalam dua bulan terakhir, menyusul kontraksi 1,2% yang merupakan revisi ke atas pada Mei dan meleset dari ekspektasi berupa kenaikan 5,6%.
Pelemahan ekspor dipicu oleh pnurunan order di sektor pertambangan (-28,7%) dan manufaktur (-3,3%).
Sebaliknya, ekspor pertanian melonjak 17,5%.
Sementara itu, impor naik 1,2% ke posisi MYR 113,1 miliar, jauh lebih rendah dari ekspektasi kenaikan sebesar 9,7%.
Impor barang modal (21,8%) dan barang konsumsi (1,6%) mengalami kenaikan.
Sebaliknya, barang setengah jadi turun 1,2%.
Pada paruh pertama 2025, Malaysia mencatatkan surplus MYR 55,5 miliar, dengan ekspor dan impor tumbuh masing-masing 3,8% dan 5,9%,.