Upah nominal di Jepang naik 2,1% secara tahunan pada Maret 2025, turun dari kenaikan 2,7% pada Februari dan tidak memenuhi ekspektasi pasar sebesar 2,3%.
Sementara itu, upah riil—yang disesuaikan dengan inflasi dan merupakan ukuran utama daya beli konsumen—turun 2,1%, menandai penurunan bulanan ketiga berturut-turut.
Meskipun perusahaan besar Jepang menyetujui kenaikan gaji rata-rata melebihi 5% selama negosiasi upah musim semi tahunan, kenaikan tersebut biasanya mulai muncul dalam data resmi mulai April.
Data upah yang lebih lemah dari perkiraan ini menambah kekhawatiran yang meningkat tentang prospek ekonomi Jepang, yang sudah dibayangi oleh risiko tarif dan ketidakpastian kebijakan moneter.
Perhatian kini beralih ke laporan PDB kuartal pertama minggu depan, dengan ekonom secara luas mengantisipasi kontraksi.