Wakil Gubernur bank sentral Jepang Shinichi Uchida mengungkapkan kehati-hatian terkait kenaikan suku bunga lebih lanjut, menyebut soal ketidakpastian yang "sangat tinggi" terkait kebijakan dagang Amerika Serikat berikut dampak ekonomi global yang mengikutinya.
Pernyataan tersebut muncul menyusul pengumuman Presiden Trump tentang kesepakatan dagang dengan Jepang yang mencakup tarif 15% atas ekspor negara itu.
Berbicara di Kochi, Uchida mengatakan bank sentral akan menaikkan suku bunga jika tren ekonomi dan inflasi sesuai dengan proyeksinya.
Namun ia memperingatkan bahwa tarif dapat berdampak buruk bagi pertumbuhan upah di Jepang dan menghambat kebijakan moneter.
"BoJ perlu menyesuaikan kebijakan moneter agar seimbang antara positif dan negatifnya," kata Uchida.
Ia juga menyebut seputar meningkatnya ketidakpastian politik dalam negeri, yang terjadi setelah kekalahan partai pemerintah, Partai Liberal Demokrat, dalam pemilihan dewan tinggi, sebagai faktor yang ikut mempengaruhi keputusan kebijakan bank sentral.
Pembuat kebijakan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Januari, sejak itu mereka menahan diri untuk tidak memberikan sinyal kenaikan lebih lanjut kendati kenaikan inflasi terus terjadi.