Impor Jepang tumbuh sebesar 2,0% yoy menjadi JPY 9.303,8 miliar pada Maret 2025, pulih dari penurunan 0,7% pada bulan sebelumnya tetapi tidak mencapai kenaikan yang diproyeksikan sebesar 3,1%.
Kedatangan barang lainnya melonjak 12,7%, didorong oleh pakaian (15,5%) dan instrumen optik (15,4%), sementara pembelian mesin listrik meningkat 10,5%, didorong oleh telepon, telegraf (32,9%).
Selain itu, impor mesin melonjak 15,6%, impor bahan kimia naik 11,3%, dan pembelian barang manufaktur meningkat 8,2%, karena logam non-ferrous (25,0%).
Sebaliknya, impor bahan bakar mineral menyusut 12,5%, yaitu minyak bumi (-17,2%) dan LNG (-11,6%).
Selain itu, kedatangan peralatan transportasi menyusut 26,8%.
Impor meningkat dari Tiongkok (15,9%), Taiwan (3,0%), Korea Selatan (2,5%), India (16,0%), dan negara-negara Uni Eropa (1,1%), terutama dari Jerman (14,1%).
Pembelian dari negara-negara ASEAN juga tumbuh (10,5%), terutama dari Thailand (9,9%) dan Malaysia (13,4%).
Namun, impor turun dari Hong Kong (-3,4%), AS (-4,6%), dan Rusia (-4,3%).