Perekonomian Jepang yang dianualisasi tumbuh 1,0% pada kuartal kedua 2025, melampaui ekspektasi pasar sebesar 0,4% dan mengalami percepatan ari 0,6% pada kuartal sebelumnya, demikian menurut data perkiraan awal.
Ini merupakan pertumbuhan dalam lima kuartal terakhir, ditopang oleh kuatnya konsumsi rumah tangga seiring upaya pemerintah menekan dampak kenaikan inflasi dari bahan makanan, utamanya beras, dan juga energi.
Investasi juga menguat, tumbuh dalam lima kuartal terakhir akibat antisipasi kenaikan bunga pinjaman di kalangan pebisnis, kuatnya investasi dalam rangka mengoptimalkan teknologi, digitalisasi, dan berkembangnya alternatif rantai pasokan.
Tambahan lagi, perdagangan luar negeri juga memberikan dorongan positif di tengah ekspor yang mencatatkan pemulihan tajam.
Hal ini seiring percepatan terkait pengiriman barang ke Amerika Serikat sebagai antisipasi atas tarif 15% atas produk Jepang, yang dampaknya belum sepenuhnya terasa.
Kalangan ekonom menyebut bahwa dampak tarif kemungkinan akan mulai kelihatan dalam beberapa Waktu ke depan.