Turun 22,6% menjadi level terendah empat bulan sebesar BND 664,2 juta, tertekan oleh penurunan dalam bahan bakar mineral (-27,5%), barang manufaktur (-31,2%), mesin dan peralatan transportasi (-11,9%), dan barang manufaktur lainnya (-16,9%). Pangsa impor terbesar berasal dari Malaysia (39,1%), Uni Emirat Arab (17,1%), dan Papua Nugini (10,9%). Untuk dua bulan pertama tahun ini, kedatangan turun 19,6% dari periode yang sama pada tahun 2024 menjadi BND 1.376,8 juta. Pada tahun 2024, impor menyusut sebesar 2,6%.

Impor di Brunei rata-rata sebesar 559,02 Juta BND dari tahun 2005 hingga 2024, mencapai rekor tertinggi sebesar 1422,50 Juta BND pada bulan Oktober 2023 dan rekor terendah sebesar 205,70 Juta BND pada bulan Maret 2014.



Terakhir Sebelum Ini Satuan Referensi
Neraca Perdagangan 465.80 516.90 Bnd - Juta Feb 2025
Transaksi Berjalan 2611.00 4501.00 Bnd - Juta Dec 2023
Transaksi Berjalan dibandingkan dengan PDB 15.90 12.90 Persen Dari Pdb Dec 2024
Ekspor 1130.00 1229.50 Bnd - Juta Feb 2025
Penanaman Modal Asing 34.50 -68.60 Bnd - Juta Dec 2024
Impor 664.20 712.60 Bnd - Juta Feb 2025
Kedatangan Wisatawan 133630.00 35701.00 Ribuan Dec 2023

Brunei - Impor
Brunei pada umumnya mengimpor mesin dan peralatan transportasi (33 persen dari total impor); barang-manufaktur (20 persen); makanan (16 persen); bahan bakar dan pelumas (9 persen); produk kimia (9 persen); barang-manufaktur lainnya (9 persen); dan minuman dan tembakau (2 persen). Mitra impor utama Brunei adalah: Malaysia (21 persen dari total impor); Singapura (19 persen); Tiongkok (13 persen); Amerika Serikat (12 persen); Jepang (4 persen); Thailand (4 persen); Korea Selatan (3 persen); dan Indonesia (3 persen).
Realisasi Sebelum Ini Tertinggi Paling Rendah Tanggal Satuan Frekuensi
664.20 712.60 1422.50 205.70 2005 - 2025 Bnd - Juta Bulanan