Impor ke Brunei menyusut 10,1% year-on-year menjadi BND 786,6 juta pada Desember 2024, ditarik oleh penurunan tajam dalam bahan bakar mineral (-23,9%), bahan kimia (-31,2%), dan barang-barang manufaktur (-14,5%). Bagian impor terbesar berasal dari Malaysia, menyumbang 40,4% dari total, diikuti oleh Uni Emirat Arab (13,6%), Tiongkok (6,8%), Australia (5,5%), dan Vietnam (4,6%). Sepanjang tahun, pembelian turun 2,6% dari tahun 2023 menjadi BND 9.745,1 juta.

Impor di Brunei rata-rata sebesar 559,02 Juta BND dari tahun 2005 hingga 2024, mencapai rekor tertinggi sebesar 1422,50 Juta BND pada bulan Oktober 2023 dan rekor terendah sebesar 205,70 Juta BND pada bulan Maret 2014.



Terakhir Sebelum Ini Satuan Referensi
Neraca Perdagangan 368.80 429.20 Bnd - Juta Dec 2024
Transaksi Berjalan 2611.00 4501.00 Bnd - Juta Dec 2023
Transaksi Berjalan dibandingkan dengan PDB 15.90 12.90 Persen Dari Pdb Dec 2024
Ekspor 1154.40 1153.30 Bnd - Juta Dec 2024
Penanaman Modal Asing -68.60 -403.20 Bnd - Juta Dec 2023
Impor 786.60 724.10 Bnd - Juta Dec 2024
Kedatangan Wisatawan 133630.00 35701.00 Ribuan Dec 2023

Brunei - Impor
Brunei pada umumnya mengimpor mesin dan peralatan transportasi (33 persen dari total impor); barang-manufaktur (20 persen); makanan (16 persen); bahan bakar dan pelumas (9 persen); produk kimia (9 persen); barang-manufaktur lainnya (9 persen); dan minuman dan tembakau (2 persen). Mitra impor utama Brunei adalah: Malaysia (21 persen dari total impor); Singapura (19 persen); Tiongkok (13 persen); Amerika Serikat (12 persen); Jepang (4 persen); Thailand (4 persen); Korea Selatan (3 persen); dan Indonesia (3 persen). Impor di Brunei meningkat menjadi 823,70 Juta BND pada bulan September dari 765,40 Juta BND pada bulan Agustus 2024.
Realisasi Sebelum Ini Tertinggi Paling Rendah Tanggal Satuan Frekuensi
786.60 724.10 1422.50 205.70 2005 - 2024 Bnd - Juta Bulanan