Impor ke Brunei turun 16,7% year-on-year menjadi BND 712,6 juta pada Januari 2025, dipengaruhi oleh penurunan bahan bakar mineral (-3,2%), barang manufaktur (-73,7%), dan mesin serta peralatan transportasi (-17,8%). Bagian terbesar impor berasal dari Uni Emirat Arab, menyumbang 30,1% dari total, Malaysia (27,4%), China (12,1%), Australia (9,9%), dan Indonesia (4,2%). Pada tahun 2024, impor menyusut 2,6%.

Impor di Brunei rata-rata sebesar 559,02 Juta BND dari tahun 2005 hingga 2024, mencapai rekor tertinggi sebesar 1422,50 Juta BND pada bulan Oktober 2023 dan rekor terendah sebesar 205,70 Juta BND pada bulan Maret 2014.



Terakhir Sebelum Ini Satuan Referensi
Neraca Perdagangan 516.90 368.80 Bnd - Juta Jan 2025
Transaksi Berjalan 2611.00 4501.00 Bnd - Juta Dec 2023
Transaksi Berjalan dibandingkan dengan PDB 15.90 12.90 Persen Dari Pdb Dec 2024
Ekspor 1229.50 1154.40 Bnd - Juta Jan 2025
Penanaman Modal Asing 34.50 -68.60 Bnd - Juta Dec 2024
Impor 712.60 786.60 Bnd - Juta Jan 2025
Kedatangan Wisatawan 133630.00 35701.00 Ribuan Dec 2023

Brunei - Impor
Brunei pada umumnya mengimpor mesin dan peralatan transportasi (33 persen dari total impor); barang-manufaktur (20 persen); makanan (16 persen); bahan bakar dan pelumas (9 persen); produk kimia (9 persen); barang-manufaktur lainnya (9 persen); dan minuman dan tembakau (2 persen). Mitra impor utama Brunei adalah: Malaysia (21 persen dari total impor); Singapura (19 persen); Tiongkok (13 persen); Amerika Serikat (12 persen); Jepang (4 persen); Thailand (4 persen); Korea Selatan (3 persen); dan Indonesia (3 persen).
Realisasi Sebelum Ini Tertinggi Paling Rendah Tanggal Satuan Frekuensi
712.60 786.60 1422.50 205.70 2005 - 2025 Bnd - Juta Bulanan