Bank Sentral Malawi mempertahankan suku bunga acuan pada 26% pada 8 Mei 2025, menandai penahanan kelima berturut-turut sejak Februari 2024.
Pejabat menilai sikap moneter yang ada sudah cukup ketat, meskipun ada kekhawatiran tentang pelanggaran fiskal dan penurunan hasil pertanian.
Tingkat inflasi negara tersebut terus-menerus di atas 30%, menyoroti tekanan harga yang terus-menerus akibat kekurangan dolar yang parah.
Sementara itu, bank sentral menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini menjadi 3,2%, turun dari 4% yang diproyeksikan pada Januari.