Bank sentral Turki secara tak terduga menaikkan tingkat pinjaman semalamnya menjadi 46% dari 44% pada tanggal 20 Maret dalam upaya untuk melawan inflasi menyusul penurunan tajam lira. Lira anjlok ke beberapa rekor terendah terhadap dolar AS pada tanggal 19 Maret, dipicu oleh penangkapan Walikota Istanbul Ekrem Imamoglu, rival politik utama Presiden Erdogan, yang memicu gelombang protes jalanan terbesar di Turki dalam lebih dari satu dekade. Sementara itu, pembuat kebijakan mempertahankan tingkat lelang repo satu minggu tetap tidak berubah pada 42,5%, setelah memangkasnya dari 45% pada tanggal 6 Maret. Bank selanjutnya dijadwalkan untuk bertemu pada tanggal 17 April.
Tingkat Peminjaman di Turki rata-rata sebesar 32,14 persen dari tahun 1996 hingga 2025, mencapai tertinggi sepanjang masa sebesar 2300,00 persen pada Februari 2001 dan terendah sebesar 6,50 persen pada Mei 2013.
Tingkat Peminjaman di Turki diperkirakan akan mencapai 44,00 persen pada akhir kuartal ini, menurut model makro global Trading Economics dan ekspektasi analis. Secara jangka panjang, Tingkat Peminjaman Semalam Turki diproyeksikan akan cenderung sekitar 21,00 persen pada tahun 2026 dan 13,00 persen pada tahun 2027, menurut model ekonometri kami.