Impor ke Thailand tumbuh 18,0% yoy, menyentuh rekor tertinggi sebesar USD 29,92 miliar pada Mei 2025 dan melonjak dari 16,1% pada April yang menandai bulan ke-12 berturut-turut kenaikan.
Impor juga mencatatkan pertumbuhan tercepat sejak Agustus 2022, didorong oleh kenaikan permintaan domestik menyusul langkah Bangkok yang meluncurkan paket stimulus ekonomi senilai US$15 miliar, yang bertujuan melindungi ekonomi negeri itu dari tekanan global yang meningkat, utamanya tarif Amerika Serikat.
Impor mengalami kenaikan untuk barang modal (41,1%), bahan baku, produk setengah jadi (19,3%), barang konsumsi (10,1%), dan peralatan transportasi (23,8%).
Meski begitu, penurunan impor terjadi bahan bakar (-11,8%) dan barang-barang lainnya (-4,8%).
Dari sisi jenis komoditas, impor bertumbuh untuk sebagian besar kategori: komputer dan komponen (157,9%), perhiasan, batu permata, perak (142,0%), mesin & komponen (24,1%), besi dan baja (20,0%), dan komponen otomotif (16,6%).
Sebaliknya, impor melemah untuk minyak mentah (-13,7%), papan sirkuit (-12,9%), dan produk-produk terkait tumbuhan (-12,6%).
Dalam lima bulan pertama tahun ini, impor tumbuh 11,3%.