Indeks kepercayaan konsumen dari University of the Thai Chamber of Commerce turun menjadi 55,4 pada April 2025 dari 56,7 pada Maret, menandai penurunan bulanan ketiga berturut-turut dan pembacaan terendah sejak September 2024, akibat pemulihan ekonomi yang rapuh dan kekhawatiran yang meningkat atas potensi tarif AS.
Thailand menghadapi tarif AS sebesar 36% jika pengurangan tidak dapat dinegosiasikan sebelum moratorium berakhir pada Juli.
AS telah menetapkan tarif 10% untuk sebagian besar negara selama moratorium berlaku.
Bulan lalu, Menteri Keuangan Pichai Chunhavajira memperingatkan bahwa tarif tersebut dapat mengurangi pertumbuhan PDB sebesar 1 poin persentase.
Awal bulan ini, Kementerian Keuangan merevisi perkiraan pertumbuhan 2025 menjadi 2,1% dari 3%, dengan alasan dampak tarif AS dan perlambatan ekonomi global.
Pada 2024, PDB Thailand tumbuh sebesar 2,5%, tidak mencapai target resmi sebesar 2,7%.
Di sisi inflasi, IHK turun 0,22% yoy pada April, deflasi pertama sejak Maret 2024, bergerak di luar kisaran target Bank of Thailand sebesar 1% hingga 3%.