Bank Sentral India (RBI) memangkas suku bunga repo utamanya sebesar 25bps menjadi 6% pada pertemuan bulan April, menandai pemotongan berturut-turut dengan jumlah yang sama dan sesuai dengan ekspektasi pasar.
Penyesuaian suku bunga terbaru ini membawa biaya pinjaman ke level terendah sejak November 2022, didorong oleh inflasi yang mereda, output ekonomi yang melambat, dan meningkatnya ketegangan perdagangan global.
Mengenai prospek ekonomi, RBI sedikit menurunkan perkiraan pertumbuhan PDB FY2025/26 menjadi 6,5% dari 6,7%.
Proyeksi pertumbuhan kuartalan berada di 6,5% untuk Q1, 6,7% untuk Q2, 6,6% untuk Q3, dan 6,3% untuk Q4.
Estimasi inflasi direvisi turun menjadi 4% dari 4,2%, tetap dalam kisaran target RBI 2–6%.
Secara kuartalan, inflasi diproyeksikan sebesar 3,6% pada Q1, 3,9% pada Q2, 3,8% pada Q3, dan 4,4% pada Q4.
RBI juga mengurangi suku bunga fasilitas deposit tetap (SDF) sebesar 25 bps menjadi 5,75% dan suku bunga fasilitas standing marginal (MSF) serta suku bunga bank menjadi 6,25%.
Sementara itu, rasio cadangan kas (CRR) tetap stabil di 4% setelah pemotongan 50bps pada bulan Desember.