Bank sentral Nigeria mempertahankan suku bunga acuan pada 27,50% pada 20 Mei 2025, mempertahankan sikap kebijakan untuk pertemuan kedua berturut-turut, karena mencari pemahaman yang lebih jelas tentang kondisi ekonomi jangka pendek.
Tingkat inflasi tahunan Nigeria turun menjadi 23,71% pada April 2025, dari 24,23% pada Maret, tetapi tetap tinggi secara konsisten, menunjukkan tren yang tidak merata sejak rebasing CPI pada Januari.
Penurunan harga minyak baru-baru ini, ekspor utama Nigeria, dikombinasikan dengan melemahnya naira sejak April—setelah AS memberlakukan tarif 10% pada mitra dagang, yang mengguncang pasar global—telah menambah ketidakpastian seputar prospek inflasi.