Surplus perdagangan Mongolia menyempit tajam menjadi USD 194,8 juta pada Juni 2025 dari USD 548,8 juta pada bulan yang sama tahun sebelumnya.
Ekspor turun 22,8% year-on-year menjadi USD 1.183 juta, sementara impor naik 0,5% menjadi USD 988 juta.
Untuk periode Januari hingga Juni, surplus perdagangan menyusut menjadi USD 1.053,2 juta dari USD 2.511,1 juta tahun sebelumnya.
Ekspor turun 16,6% dari tahun sebelumnya menjadi USD 6.581,4, didorong oleh penjualan batubara, kasmir dicuci, minyak mentah, daging domba dan kambing, serta bijih besi dan konsentrat.
China tetap menjadi pasar ekspor teratas Mongolia, menyumbang 91,7% dari pengiriman keluar, dengan batubara dan bijih tembaga serta konsentrat (44%) menjadi sebagian besar ekspor.
Sementara itu, impor naik 2,8% menjadi USD 5.528,2 juta, terutama karena pembelian lebih banyak mobil penumpang, suku cadang dan komponen kendaraan, ponsel, dan minuman beralkohol.
China menyumbang bagian terbesar impor (38,3%), diikuti oleh Rusia (23,6%), dan Jepang (12,7%).