Surplus perdagangan Mongolia menyusut menjadi USD 247,8 juta pada Februari 2025 dari USD 255,4 juta pada bulan yang sama tahun sebelumnya.
Ekspor naik 7,6% year-on-year menjadi USD 985,6 juta, sementara impor meningkat 11,7% menjadi USD 737,7 juta.
Untuk periode Januari–Februari, surplus perdagangan menyusut menjadi USD 294 juta dari USD 587,3 juta tahun sebelumnya.
Ekspor turun 8,1% menjadi USD 2.005 juta, dipicu oleh penurunan penjualan hewan hidup dan produk asal hewan (-37,7%) serta tekstil & barang tekstil (-26,3%).
China tetap menjadi pasar ekspor terbesar Mongolia, menyumbang 89,3% dari pengiriman keluar, dengan batubara (50,5%) dan bijih tembaga serta konsentrat (30,9%) menjadi sebagian besar ekspor.
Sementara itu, impor naik 7,3% menjadi USD 1,711 miliar, terutama karena pembelian lebih tinggi mesin, peralatan, dan perangkat listrik (+16,9%) serta logam dasar (+15,3%).
Di antara mitra dagang, China menyumbang porsi impor terbesar (30,8%), diikuti oleh Rusia (28,9%) dan Jepang (14,1%).