Inflasi konsumen bulanan Zimbabwe turun secara signifikan menjadi 11,7% pada November 2024, turun dari 37,2% pada Oktober, menandai penurunan pertama dalam empat bulan.
Perlambatan ini menunjukkan bahwa volatilitas seputar mata uang yang didukung emas milik negara, ZiG, mungkin sedang stabil.
Lonjakan inflasi tajam pada Oktober dipicu oleh devaluasi 43% dari ZiG oleh bank sentral pada akhir September, yang menyebabkan ketidakstabilan harga yang substansial.
ZiG mengalami kinerja terkuatnya terhadap dolar sejak saat itu, naik lebih dari 10% bulan ini.
Pihak berwenang menghubungkan stabilitas terbaru ZiG dengan adopsi kebijakan moneter yang lebih ketat oleh Reserve Bank of Zimbabwe.
Bank tersebut, yang bertekad untuk mengekang likuiditas berlebih dan menjinakkan inflasi, meningkatkan suku bunga kuncinya dari 20% menjadi 35% pada bulan September.