Bank sentral Rumania mempertahankan tingkat suku bunga kunci tetap pada 6,5% untuk pertemuan keenam berturut-turut pada 16 Mei 2025, di tengah ketidakpastian politik yang intens.
Keputusan tersebut, sesuai dengan harapan, datang setelah kandidat sayap kanan yang kuat dalam pemilihan presiden menyebabkan pengunduran diri perdana menteri, memicu arus keluar modal dan volatilitas pasar.
Bank sentral menyebut "ketidakpastian yang sangat tinggi" mengenai proyeksi inflasi dan mencatat bahwa arus keluar modal belakangan telah mengganggu likuiditas, menaikkan suku bunga, dan menekan nilai tukar.
Bank tersebut menekankan perlunya rencana konsolidasi fiskal yang kredibel untuk mengelola defisit eksternal besar Rumania dan memastikan pembiayaan yang stabil bagi sektor publik maupun swasta.
Sementara itu, inflasi diperkirakan akan tetap volatile hingga Q3 2025, dipengaruhi oleh efek dasar dan berakhirnya batasan harga listrik.
Bank melihat inflasi turun di bawah target atas 3,5% hanya pada awal 2026, mengikuti jalur yang lebih lambat dari perkiraan sebelumnya.