Defisit perdagangan Filipina sedikit menyempit menjadi USD 4,1 miliar pada Desember 2024, turun dari USD 4,2 miliar di bulan yang sama tahun lalu.
Ekspor menurun sebesar 2,2% secara tahunan menjadi USD 5,7 miliar, dipicu oleh penurunan penjualan produk elektronik (-17,1%), khususnya komponen, perangkat, dan semikonduktor (-30,1%).
Amerika Serikat menyumbang pangsa ekspor terbesar (16,6%), diikuti oleh Jepang (14,1%) dan Tiongkok (12,9%).
Sementara itu, impor turun lebih ringan sebesar 1,7% menjadi USD 9,8 miliar, terutama karena berkurangnya pembelian peralatan transportasi (-24,2%) dan bahan bakar mineral, pelumas, dan bahan terkait (-3,5%).
Tiongkok tetap menjadi sumber impor utama (25,8%), diikuti oleh Jepang (7,9%) dan Korea Selatan (7,6%).
Untuk sepanjang tahun, defisit perdagangan melebar menjadi USD 54,2 miliar dari USD 52,6 miliar pada tahun sebelumnya, karena ekspor turun sebesar 0,5% sementara impor naik sebesar 1%.