Bank Sentral Kolombia menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 9,5% pada bulan Desember, lebih kecil dari perkiraan penurunan sebesar 50bps, dengan lima anggota dewan mendukung langkah tersebut, sementara satu memilih pemotongan 50bps dan satu lainnya 75bps.
Inflasi tahunan turun menjadi 5,2% pada bulan November dari 5,4% di bulan Oktober, meskipun inflasi inti bertahan di 5,4% karena inflasi jasa yang terus berlanjut.
PDB tumbuh sebesar 2,0% di Q3, didorong oleh lonjakan 20,3% dalam pembentukan modal bruto, meningkatkan pertumbuhan hingga tahun ini menjadi 1,6%.
Namun, volatilitas nilai tukar baru-baru ini, yang disebabkan oleh kondisi keuangan global yang lebih ketat, pemotongan suku bunga The Fed yang diperkirakan lebih lambat, dan ketidakpastian fiskal Kolombia, telah meningkatkan risiko inflasi, membatasi ruang untuk pemotongan suku bunga yang agresif.
Pasar tenaga kerja tetap stabil, dengan tingkat pengangguran di bawah level sebelum pandemi.
Bank sentral menekankan bahwa keputusan suku bunga di masa depan akan bergantung pada data ekonomi yang masuk sambil menyeimbangkan tekanan inflasi dan pemulihan pertumbuhan.