Bank Sentral Chili memutuskan secara bulat untuk mempertahankan tingkat suku bunga kebijakan pada 5% dalam pertemuan Maret.
Dewan menyebutkan bahwa ketidakpastian ekonomi global telah meningkat sejak pertemuan terakhir akibat eskalasi risiko geopolitik dan pengumuman tarif baru AS, bersama dengan respons dari negara-negara yang terkena dampak.
Hal ini secara khusus telah berdampak pada prospek pertumbuhan AS dan meningkatkan ekspektasi inflasi, yang mendorong Federal Reserve untuk menghentikan siklus pemangkasan suku bunga.
Pasar keuangan global bereaksi secara berbeda, dengan saham AS menurun sementara saham Eropa dan Tiongkok naik.
Pelemahan dolar AS telah mendorong kenaikan harga komoditas, dengan tembaga naik 8% sejak pertemuan terakhir, sementara harga minyak turun sekitar 9% akibat kekhawatiran pertumbuhan global.
Di Chili, pasar keuangan telah mengikuti tren pasar negara berkembang secara umum, dengan suku bunga yang lebih rendah, apresiasi peso sebesar 7%, dan kenaikan indeks IPSA sebesar 6%.